Freelance.co.id

Freelance Jobs

Selasa, 16 Oktober 2012

Tanaman beracun disekitar kita


Tanaman beracun disekitar kita

Awalnya saya ingin mencari tahu tentang penghijau yang banyak ditanam disepanjang jalan Karawaci yang setiap hari saya lalui, yang ternyata namanya Pohon Bintaro. Pohonnya sih biasa aja. Cuma buahnya yang buat saya penasaran, bulat agak lonjong berwarna hijau dan merah keunguan apabila sudah tua. Dan setelah browsing, ketahuan deh pohon ini cukup berbahaya dan selain pohon ini ternyata ada beberapa pohon yang tumbuh bahkan kita tanam dipekarangan kita yang mungkin akan berbahaya apabila kita tidak mengenalnya lebih jauh.

Berikut beberapa tanaman yang secara pribadi banyak saya lihat tumbuh dipekarangan rumah.
1.Castor/ Biji Kasturi (Ricinus communis)

Castor bean atau Biji Kasturi,
biasanya kerap ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan-pekarangan rumah. Namun ternyata mengandung racun yang sangat berbahaya bagi manusia. Racun yang terkandung didalamnya disebut ricin yang sangat berbahaya bagi manusia. Terutama pada bagian  biji/kacang-nya yang kerap dijadikan minyak jarak. Satu biji mentah cukup untuk membunuh manusia dalam dua hari.
Walaupun minyak jarak digunakan sebagai bahan tambahan makanan dalam permen dan coklat. Namun demikian kita tidak pernah keracunan, karena ricin yang terkadung dalam biji jarak ketika diekstraksi untuk memperoleh minyaknya, molekul ricin tidak bercampur dengan dengan minyak sehingga terbuang sebagai hasil samping.
Gejala yang ditimbulkan risin cukup beragam bergantung pada jalur masuk molekul ini ke dalam tubuh. Gejala yang timbul apabila kita terpapar risin melalui jalur udara (pernafasan) adalah batuk, kesulitan bernafas, demam, mual, muntah, kulit berwarna kebiru-biruan, dan tekanan darah rendah.Terpapar risin melalui jalur pencernaan (mulut) akan menimbulkan gejala awal seperti tenggorokan dan  mulut yang terbakar, muntah, diarrhea, dehidrasi, tekanan darah rendah, halusinasi, dan darah dalam urin. Sedangkan apabila bubuk risin mengenai mata dan kulit, maka akan menimbulkan mata merah dan rasa sakit pada mata dan kulit.

  1. Bunga Mentega (Nerium oleander)

Berbeda dengan jenis tanaman lain yang mengandung racun hanya pada beberapa bagian tubuhnya, seperti bunga atau getah, oleander mengandung racun pada tiap bagian tubuhnya. Oleander adalah salah satu tanaman yang paling beracun di dunia dan mengandung sejumlah komponen racun yang banyak di antaranya yang bisa menimbulkan kematian, khususnya pada anak-anak. Derajat keracunan bunga oleander diyakini secara ekstrem sangat tinggi.
Tanaman ini juga diketahui populer sebagai tanaman semak untuk hiasan. Hanya satu daun dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa dan keracunan yang fatal bisa diakibatkan oleh kontak dengan rantingnya, bunga, dan buahnya. Tanaman ini mengandung sejumlah jenis racun, termasuk nerioside, oleandroside, saponins, and cardiac glycosides. Meski tanaman ini berasal dari daerah Mediterania dan Asia, tapi saat ini sudah menyebar ke seluruh dunia.
Racun paling penting dalam bunga oleander adalah oleandrin dan nerrine yang berhubungan dengan glikosid jantung. Racun-racun tersebut terdapat pada semua bagian tanaman, namun umumnya terkonsentrasi pada bagian getah yang tampilannya berwarna putih seperti susu. Jika memapar kulit manusia, getah ini bisa menghalangi reseptor luar kulit manusia sehingga menyebabkan kulit jadi kebas atau mati rasa. Ada keyakinan bahwa oleander mengandung beberapa senyawa berbahaya yang belum diketahui atau belum diteliti. Keseluruhan bagian tanaman yang mengandung racun tersebut menyebabkan reaksi merugikan, baik bagi manusia maupun hewan.
  1. Kembang Terompet/Brugmansia
Kembang Terompet Nama ini berasal dari bunga berbentuk terompet terjumbai , tertutup bulu-bulu halus, yang menggantung dari pohon. Bunga ini memiliki berbagai ukuran (14-50cm) dan berbagai warna, termasuk putih, kuning, oranye dan pink. Semua bagian dari tanaman mengandung racun, seperti alkaloid tropane skopolamin dan atropin.
Tanaman yang dikenal di Indonesia sebagai bunga atau kembang terompet ini termasuk tujuh spesies tanaman berbunga di keluarga Solanaceae (nightshade), yang aslinya dari Amerika Selatan tropis. Brugmansia adalah tanaman hias yang populer. Bunganya sangat menarik dan harum, berbentuk terompet dalam berbagai warna termasuk putih, peach, kuning dan oren.
Selain penggunaan sebagai tanaman hias, Brugmansia memiliki keistimewaan dan kegunaan lain. Dalam pengobatan modern, alkaloid penting seperti skopolomin, hiosiamin, dan atropin ditemukan di Brugmansia dan anggota Solanaceae terkait lainnya, yang telah terbukti memiliki manfaat medis untuk antikolinergik, narkotik, obat bius, spasmolitik dan anti-asma. Penggunaan secara internal jauh lebih jarang karena bahayanya sebagai obat makan sangat tinggi. Hal ini karena toksisitas tanaman ini sangat tinggi. Seluruh bagian Brugmansia beracun, dengan biji dan daun yang sangat berbahaya.
Keistimewaan dari Brugmansia terletak pada skopolamin-nya yang sangat toksik. Skopolamin adalah obat antikolinergik yang memiliki banyak efek pada tubuh terutama efek halusinasi. Skopolamin dapat diserap melalui kulit dan selaput lendir, memungkinkan penjahat untuk sekadar meniupkan serbuknya di wajah seseorang. Fakta yang menakjubkan tentang tumbuhan ini ialah mangsa yang terlibat sepenuhnya sadar namun tidak menyadari apa pun yang terjadi di sekitar mereka. Itulah sebabnya di Columbia obat ini disebut “nafas setan” ataupun “devil’s breath” karena “mencuri jiwa”.
Meskipun tanaman ini banyak digunakan sebagai tanaman hias, Anda perlu mempertimbangkan risikonya sebelum memelihara tanaman ini di sekitar rumah Anda.
4.      Pohon Bintaro
Pohon Bintaro (Cerbera manghas), banyak ditanam sebagai tanaman peneduh dan penyerap CO2 untuk tujuan penghijauan karena tingginya bisa mencapai 12 meter. Tetapi penanaman pohon Bintaro sebagai peneduh kota seperti di kota Jakarta perlu dipertimbangkan kembali, karena masyarakat umum tidak mengetahui bahwa getah bunga dan buah Bintaro beracun.
Bunga dan buah Bintaro mengandung cerberin, suatu glikosida yang sangat berpengaruh dan dapat mempengaruhi kerja jantung. Karena itu  jaman dahulu racun Bintaro digunakan bunuh diri atau membunuh orang.  Getah bintaro juga digunakan sebagai racun panah untuk berburu.
Sayang sosialisasi bahayanya getah Bintaro tidak dilakukan pihak terkait sehingga Bintaro nampak ditanam di taman-taman kota dan perumahan. Siapa yang bisa menjamin bahwa anak-anak balita berpipi montok tidak akan  bergerilya di bawah pepohonan  Bintaro kemudian iseng menggigit atau sekedar mengemut buah bintaro yang banyak berserakan di bawah pohon?
Tahukah Anda bahaya dan kegunaan Pohon Bintaro? Seandainya belum, maka Anda patut berhati-hati, khususnya yang memiliki anak kecil. Pohon yang bentuk daunnya memanjang, simetris dan menumpul pada bagian ujung dengan ukuran bervariasi, itu juga  disebutPong-pong tree atau Indian suicide tree, mempunyai nama latin Cerbera manghas, termasuk tumbuhan mengandung racun. Karena bentuk buahnya yang bagus, anak-anak akan tertarik untuk membuatnya sebagai mainan.
Pohonnya berbentuk indah, namun buahnya tidak dapat dikonsumsi, karena mengandung  racun. Buahnya berbentuk bulat dan berwarna hijau pucat dan ketika tua berwarna merah, dengan bentuk tiga lapis :  kulit bagian terluar buah, lapisan tengah berupa serat seperti sabut kelapa, dan biji yang dilapisi kulit biji atau testa.
Buahnya sering juga disebut Cerbera karena bijinya dan semua bagian pohonnya mengandung racun yang disebut “cerberin” yaitu racun yang dapat menghambat saluran ion kalsium di dalam otot jantung manusia, sehingga dapat mengganggu detak jantung dan dapat menyebabkan kematian. Bahkan asap dari pembakaran kayunya pun juga dapat menyebabkan keracunan.
Pohon Bintaro sebenarnya dapat diolah dan dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, seperti sebagai penakut tikus (menaruh buahnya di dekat tempat lewat tikus), bahan baku lilin, bio-insektisida, obat luka, deodorant, dan berpotensi sebagai biodiesel. Buah Bintaro banyak bergetah dan beracun.

Sewaktu masih kuliah, Bunga Mentega dan Biji Kasturi ini pernah menjadi bahan Praktikum yang wajib dibawa. Tetapi karena saat itu kurang mengenal bunga mentega, alhasil tidak jadi bawa bahan praktikum bunga. Sekarang saya agak mensyukuri setelah tahu kandungan bunga ini, tetapi disayangkan karena kurangnya info tentang kandungan bunga ini bahkan mungkin dikalangan mahasiswa sendiri. Karena bila secara tidak sengaja terkonsumsi melalui getah yang melekat ditangan, mungkin akan fatal akibatnya.
Semoga info ini bermanfaat terutama untuk kalangan mahasiswa Biologi yang sering membawa bahan praktikum berbagai jenis tanaman, ada baiknya browsing terlebih dahulu bahan-bahan yang akan dibawa

1 komentar:

  1. Castor bean or seed musk that is often referred to as Jatropha with the Latin name Ricinus comunis, turned out to contain toxins that are dangerous to humans. Called ricin toxins contained highly dangerous to humans.
    suksestoto

    BalasHapus